Google Search
Labels
- Arsitektur (5)
- Busana daerah (4)
- Hari penting (6)
- KFC (8)
- Kompas (8)
- Kompetisi (8)
- Kompetisi Kompas MuDA - KFC (8)
- Makanan (6)
- Mitologi (6)
- Muda (8)
- Sastra (3)
- Seni (7)
Bajang-Bali's Fan Box
Bajang-Bali on Facebook
Sabtu, 20 Februari 2010
Tirta Empul-Empul di Indonesia
23.49 |
posted by
Bajang Bali-cinta Indonesia
Wah setelah lama hanya niat untuk menulis tentang Bali, nah
Eh bule SMA N 1 Sgr kesasar hehehe---sorry ndro gwa g bilang-bilang ngambil foto lu kali ini Bajang Bali akan menulis tentang Pulau kebanggaan kami. Hehehe…
Darimana ya kami jelasin?
Okelah karena kami baru saja mengunjungi Tirta Empul beberapa waktu lalu, maka kali ini akan kami ceritakan tentang Tirta Empul saja.
Sebelum kami menghadapi Pemantapan Kabupaten, kami berTirta Yatra (suatu acara persembahyangan mengunjungi pura-pura / tempat suci secara beruntun untuk memperoleh Tirta atau air suci) bersama Bajang-bajang Bali dari SMA N1 Singaraja. Kami mengunjungi Tirta Empul dan Besakih.
Kenapa hanya 2 Pura?
Soalnya waktu yang tersedia tidak banyak, mengunjungi Tirta Empul memerlukan waktu yang cukup lama, karena di sana kami, para bajang bali mengambil Tirta di tempat khusus, dan antreannya sangat panjang apalagi 1 sekolah.
Tirta--Tirta Empul , apa hubungannya ya?
Antriannya penuhNah, perlu kalian ketahui, nama Tirtha Empul termuat dalam sebuah prasasti yang pada saat ini disimpan di Pura Sakenan, desa Manukaya, kecamatan Tampaksiring, yang terletak sekitar 3 km dari Pura Tirta Empul. Dalam prasasti ini, Tirtha Empul dinamakan “Tirtha ri air hampul”, lama kelamaan menjadi Tirtha Hampul dan akhirnya menjadi “Tirta Empul”.
Tirta ri air Hampul? Apa maksudnya?
“Tirtha ri air hampul” maksudnya adalah “patirthan yang airnya mengepul atau kolam suci yang airnya mengepul”.
Kemudian pada tahun 960 M (882 Caka) ditata seperti kolam yang disucikan oleh raja “Indrajayasinghawarmadewa” dengan nama “Tirtha ri air hampul”. Hal ini termuat dalam prasasti di Pura Sakenan. Selain data efigrafi itu, di Pura Tirtha Empul ditemukan pula peninggalan arkeologi sebagai berikut :
Air dari kolam suci ini lalu dialirkan ke arah hilir melalui pancuran-pancuran yang airnya digunakan sebagai tirta dalam berbagai upacara ritual. Pancuran yang terdapat sekarang telah mengalami perbaikan, karena tulisan yang dipahatkan dalam beberapa pancuran sebagai petunjuk pemanfaatannya mengunakan tulisan huruf Bali baru. Pancuran-pancuran yang terdapat sekarang dikelompokan menjadi 2:
Kelompok 5 pancuran, terletak paling timur, oleh masyarakat sekitar sangat disucikan, karena itu dikelilingi oleh tembok pembatas dan di tengah kolam terdapat tempat suci. Air yang dianggap suci ini digunaan sebagai tirtha untuk upacara agama.
Kelompok 8 pancuran, terletak di sebelah barat kelompok 5 pancuran. Kelompok pancuran yang berjumlah 8 ini disekat menjadi 2 bagian yang terdiri dari 5 pancuran diantaranya ada yang berfungsi sebagai pengleburan gering, yang artinya menghilangkan beragam penyakit dan 3 pancuran (di sebelah barat) diantaranya ada yang berfungsi sebagai tirtha yang berkaitan dengan sumpah. Klam pada pancuran 8 tersebut juga dipakai sebagai penyucian diri secara ritual bagi lagi-laki.
Kelompok 13 pancuran, terletak paling barat menghadap ke selatan. Kolam dari 13 pancuran ini antara lain berfungsi untuk pengeleburan dasa mala yaitu melebur berbagai jenis dosa dan sebagai tirtha pembersihan dan tirtha pangentas yaitu tirtha untuk menyucikan rohani bagi orang yang telah meninggal.
ini foto pancorannyaSelain itu juga digunakan oleh perempuan untuk penyucian diri dengan ritual tertentu. Nah di dini kami tidak boleh “nunas” meminta tirta dari 2 pancurannya, yakni yang untuk orang yang meninggal (pangentas) dan untuk yang cuntaka (pancuran yang posisinya jika tidak salah ketiga dari timur).
Kelompok 5 pancuran, menghadap ke barat berfungsi untuk pancuran 'pengelebur maklum bawah', air suci yang bersifat membersihkan serta menyucikan wanita yang belum haid pada masanya.
Karena obyek wisata ini sangat disucikan oleh masyarakat, bagi pengunjung yang sedang cuntaka (kotor atau leteh dalam artian sedang datang bulan, ada kerabat meninggal, atau yang lainnya—sebaiknya tanyakan pada pemandu jika ingin kesini) tidak diperkenankan masuk ke areal suci.
Itu sedikit ulasan tentang Tirta Empul, tempat yang benar-benar menakjubkan bagi kami. Setelah itu akan kami jelaskan mengenai Besakih, tapi pada postingan selanjutnya^^.
Bali memang tempat yang menakjubkan,Bajang bali bangga Bali di Indonesia *~_^
Readmore »» Tirta Empul-Empul di Indonesia
Eh bule SMA N 1 Sgr kesasar hehehe---sorry ndro gwa g bilang-bilang ngambil foto lu kali ini Bajang Bali akan menulis tentang Pulau kebanggaan kami. Hehehe…
Darimana ya kami jelasin?
Okelah karena kami baru saja mengunjungi Tirta Empul beberapa waktu lalu, maka kali ini akan kami ceritakan tentang Tirta Empul saja.
Sebelum kami menghadapi Pemantapan Kabupaten, kami berTirta Yatra (suatu acara persembahyangan mengunjungi pura-pura / tempat suci secara beruntun untuk memperoleh Tirta atau air suci) bersama Bajang-bajang Bali dari SMA N1 Singaraja. Kami mengunjungi Tirta Empul dan Besakih.
Kenapa hanya 2 Pura?
Soalnya waktu yang tersedia tidak banyak, mengunjungi Tirta Empul memerlukan waktu yang cukup lama, karena di sana kami, para bajang bali mengambil Tirta di tempat khusus, dan antreannya sangat panjang apalagi 1 sekolah.
Tirta--Tirta Empul , apa hubungannya ya?
Antriannya penuhNah, perlu kalian ketahui, nama Tirtha Empul termuat dalam sebuah prasasti yang pada saat ini disimpan di Pura Sakenan, desa Manukaya, kecamatan Tampaksiring, yang terletak sekitar 3 km dari Pura Tirta Empul. Dalam prasasti ini, Tirtha Empul dinamakan “Tirtha ri air hampul”, lama kelamaan menjadi Tirtha Hampul dan akhirnya menjadi “Tirta Empul”.
Tirta ri air Hampul? Apa maksudnya?
“Tirtha ri air hampul” maksudnya adalah “patirthan yang airnya mengepul atau kolam suci yang airnya mengepul”.
Kemudian pada tahun 960 M (882 Caka) ditata seperti kolam yang disucikan oleh raja “Indrajayasinghawarmadewa” dengan nama “Tirtha ri air hampul”. Hal ini termuat dalam prasasti di Pura Sakenan. Selain data efigrafi itu, di Pura Tirtha Empul ditemukan pula peninggalan arkeologi sebagai berikut :
- Lingga yoni, terletak di halaman II, diatas sebuah altar di balik tembok (aling-aling) dari gapura yang menghadap ke sebelah barat.
- Arca Singa, yang sudah rapuh di bagian mukanya sehingga sulit dikenali. Dan dalam mithologi Hindu, singa merupakan kendaraan Dewi Durga, Istri Dewa Siwa (Sang Pelebur / Pemusnah).
- Tepasana, adalah bangunan yang pada saat dahulunya hanya berupa teras. Bentuk bangunan yang ada sekarang merupakan hasil pemugaran pada tahun 1967 M. Tanda selesai dilakukan pemugaran dengan mengunakan tahun Caka dalam bentuk rangkaian relief yang disebut Candrasangkala / kronogram yang terdiri dari relief matahari nilainya 1, gajah nilainya 8, naga nilainya 8, candi bentar nilainya 9. Bila dirangkai nilainya menjadi 1889 Caka atau 1967 M.
- Kolam Tirtha Empul, mata airnya mengepul sendiri dari tanah, lokasinya terletak di paling bawah pada kawasan dataran rendah yang dikelilingi oleh dataran yang jauh lebih tinggi yang berada di sekitarnya. Pada tahun 960 M, mata air yang mengepul dari dalam tanah ini dibangun / diperluas oleh raja "Indrajaya Singawarmadewa.
Air dari kolam suci ini lalu dialirkan ke arah hilir melalui pancuran-pancuran yang airnya digunakan sebagai tirta dalam berbagai upacara ritual. Pancuran yang terdapat sekarang telah mengalami perbaikan, karena tulisan yang dipahatkan dalam beberapa pancuran sebagai petunjuk pemanfaatannya mengunakan tulisan huruf Bali baru. Pancuran-pancuran yang terdapat sekarang dikelompokan menjadi 2:
Kelompok 5 pancuran, terletak paling timur, oleh masyarakat sekitar sangat disucikan, karena itu dikelilingi oleh tembok pembatas dan di tengah kolam terdapat tempat suci. Air yang dianggap suci ini digunaan sebagai tirtha untuk upacara agama.
Kelompok 8 pancuran, terletak di sebelah barat kelompok 5 pancuran. Kelompok pancuran yang berjumlah 8 ini disekat menjadi 2 bagian yang terdiri dari 5 pancuran diantaranya ada yang berfungsi sebagai pengleburan gering, yang artinya menghilangkan beragam penyakit dan 3 pancuran (di sebelah barat) diantaranya ada yang berfungsi sebagai tirtha yang berkaitan dengan sumpah. Klam pada pancuran 8 tersebut juga dipakai sebagai penyucian diri secara ritual bagi lagi-laki.
Kelompok 13 pancuran, terletak paling barat menghadap ke selatan. Kolam dari 13 pancuran ini antara lain berfungsi untuk pengeleburan dasa mala yaitu melebur berbagai jenis dosa dan sebagai tirtha pembersihan dan tirtha pangentas yaitu tirtha untuk menyucikan rohani bagi orang yang telah meninggal.
ini foto pancorannyaSelain itu juga digunakan oleh perempuan untuk penyucian diri dengan ritual tertentu. Nah di dini kami tidak boleh “nunas” meminta tirta dari 2 pancurannya, yakni yang untuk orang yang meninggal (pangentas) dan untuk yang cuntaka (pancuran yang posisinya jika tidak salah ketiga dari timur).
Kelompok 5 pancuran, menghadap ke barat berfungsi untuk pancuran 'pengelebur maklum bawah', air suci yang bersifat membersihkan serta menyucikan wanita yang belum haid pada masanya.
Karena obyek wisata ini sangat disucikan oleh masyarakat, bagi pengunjung yang sedang cuntaka (kotor atau leteh dalam artian sedang datang bulan, ada kerabat meninggal, atau yang lainnya—sebaiknya tanyakan pada pemandu jika ingin kesini) tidak diperkenankan masuk ke areal suci.
Itu sedikit ulasan tentang Tirta Empul, tempat yang benar-benar menakjubkan bagi kami. Setelah itu akan kami jelaskan mengenai Besakih, tapi pada postingan selanjutnya^^.
Bali memang tempat yang menakjubkan,Bajang bali bangga Bali di Indonesia *~_^
Label:
Arsitektur,
Busana daerah,
Hari penting,
KFC,
Kompas,
Kompetisi,
Kompetisi Kompas MuDA - KFC,
Makanan,
Mitologi,
Muda,
Seni
|
0
komentar
Harum dan Manis Indonesia
22.09 |
posted by
Bajang Bali-cinta Indonesia
Arum Manis tentunya tidak asing lagi bagi anda.
ini cara menyajikan arum manisnyaRasanya yang manis, dan baunya yang harum, hal itulah yang membuatnya dikatakan arum manis. Makanan yang terbuat dari bahan dasar terigu dan gula ini sudah ada sejak dulu dan merupakan salah satu jajanan favorit Bajang bali crew.
Meskipun jajanan tradisional ini sudah jarang terlihat ternyata masih digemari warga, karena rasanya yang khas dengan rasa manis alami gula. Dan biasanya yang menjadi ciri khas jajanan ini dimakan dengan krupuk terigu, jadi kalau memakannya akan ada sensasi manis dan krenyez-krenyez.
Cara membuat?
Okelah kalau begitu kami akan jelaskan cara pembuatannya. Pembuatannya cukup rumit-bagi kami. Awalnya gula pasir yang dicampur minyak sayur dipanasi hingga mengumpal. Kemudian diberi sedikit perwarna merah, gula pasir yang telah dipanasi ini dicampur dengan adonan terigu yang lalu ditarik memanjang di atas meja dengan alas seng yang ada tiang di tengahnya.
Nah, kemudian adonan ini ditarik-tarik, dengan tiang tadi. Diambil bagian tengahnya, lalu ditarik-lagi dan begitu seterusnya, hingga terbentuk serabut-serabut. Proses inilah yang paling sulit sebab memerlukan keterampilan khusus dan tenaga yang cukup besar.
Setelah berbentuk serabut menyerupai benang, arum manis dipotong-potong. Dan didimpan di dalam plastic yang selanjutnya akan dijual atau dijajankan.
Yaaah kalau kita lihat-lihat sebagian besar peminat arum manis ini adalah anak-anak dan remaja. Meskipun tidak jarang ada orang dewasa yang membelinya, mungkin karena takut ompong kali yaaa….
Hehehe…
Biasanya orang dewasa yang membeli arum manis ini tujuannya untuk mengenang masa lalu mereka saat kanak-kanak, jadi mereka merasa muda lagi. Ckckckck ada-ada saja kerjaan orang dewasa…
Arum manis ini akan dijajankan ke
Nah ini foto arum maniskompleks perumahan. Penjualnya akan berkeliling atau mengelilingi perumahan itu untuk menjajakannya. Arum manis yang dijajankan harganya mungkin berkisar Rp 5000,00 atau lebih sedikitlah dari itu. Yah kalau dibandingkan dengan harga saat zaman dulu (istilahnya: zaman dodol), memang harganya meningkat pesat. Tapi yang namanya ingin menikmati, jangan dilihat ke harganyalah, yang penting dapat menikmati, hehehe
Karena makanan ini tergolong tradisional dan sedikit rumit membuatnya, sehingga tidak heran makanan ini semakin jarang terlihat lagi. Seandainya saja ada orang baik yang bersedia membantu pelestariannya, tentunya kami tetap dapat menikmati jajanan ini ^^.
Intinya bajang bali bangga dan cinta makanan Indonesia.
Readmore »» Harum dan Manis Indonesia
ini cara menyajikan arum manisnyaRasanya yang manis, dan baunya yang harum, hal itulah yang membuatnya dikatakan arum manis. Makanan yang terbuat dari bahan dasar terigu dan gula ini sudah ada sejak dulu dan merupakan salah satu jajanan favorit Bajang bali crew.
Meskipun jajanan tradisional ini sudah jarang terlihat ternyata masih digemari warga, karena rasanya yang khas dengan rasa manis alami gula. Dan biasanya yang menjadi ciri khas jajanan ini dimakan dengan krupuk terigu, jadi kalau memakannya akan ada sensasi manis dan krenyez-krenyez.
Cara membuat?
Okelah kalau begitu kami akan jelaskan cara pembuatannya. Pembuatannya cukup rumit-bagi kami. Awalnya gula pasir yang dicampur minyak sayur dipanasi hingga mengumpal. Kemudian diberi sedikit perwarna merah, gula pasir yang telah dipanasi ini dicampur dengan adonan terigu yang lalu ditarik memanjang di atas meja dengan alas seng yang ada tiang di tengahnya.
Nah, kemudian adonan ini ditarik-tarik, dengan tiang tadi. Diambil bagian tengahnya, lalu ditarik-lagi dan begitu seterusnya, hingga terbentuk serabut-serabut. Proses inilah yang paling sulit sebab memerlukan keterampilan khusus dan tenaga yang cukup besar.
Setelah berbentuk serabut menyerupai benang, arum manis dipotong-potong. Dan didimpan di dalam plastic yang selanjutnya akan dijual atau dijajankan.
Yaaah kalau kita lihat-lihat sebagian besar peminat arum manis ini adalah anak-anak dan remaja. Meskipun tidak jarang ada orang dewasa yang membelinya, mungkin karena takut ompong kali yaaa….
Hehehe…
Biasanya orang dewasa yang membeli arum manis ini tujuannya untuk mengenang masa lalu mereka saat kanak-kanak, jadi mereka merasa muda lagi. Ckckckck ada-ada saja kerjaan orang dewasa…
Arum manis ini akan dijajankan ke
Nah ini foto arum maniskompleks perumahan. Penjualnya akan berkeliling atau mengelilingi perumahan itu untuk menjajakannya. Arum manis yang dijajankan harganya mungkin berkisar Rp 5000,00 atau lebih sedikitlah dari itu. Yah kalau dibandingkan dengan harga saat zaman dulu (istilahnya: zaman dodol), memang harganya meningkat pesat. Tapi yang namanya ingin menikmati, jangan dilihat ke harganyalah, yang penting dapat menikmati, hehehe
Karena makanan ini tergolong tradisional dan sedikit rumit membuatnya, sehingga tidak heran makanan ini semakin jarang terlihat lagi. Seandainya saja ada orang baik yang bersedia membantu pelestariannya, tentunya kami tetap dapat menikmati jajanan ini ^^.
Intinya bajang bali bangga dan cinta makanan Indonesia.
Label:
KFC,
Kompas,
Kompetisi,
Kompetisi Kompas MuDA - KFC,
Makanan,
Mitologi,
Muda,
Seni
|
1 komentar
Kamis, 18 Februari 2010
Box Office Indonesia
19.59 |
posted by
Bajang Bali-cinta Indonesia
Apakah sebenarnya harta yang paling berharga bagi bangsa Indonesia?
Pertanyaan yang sama yang kerap kali Bajang Bali Crew ajukan pada setiap umat manusia yang lewat. 30% berpendapat Indonesia tidak punya harta, 20% berpendapat sawah dan ladang, 39% berpendapat Sumber Daya Alam, dan sisanya berpendapat uang. Namun bagi Bajang Bali harta yang paaaaling berharga adalah manusia dan pikirannya. Dengan pikiran, manusia melahirkan kreasi, dengan pikiran manusia melahirkan alat dan benda, dengan fisiknya manusia bisa mengolah alam. Sedangkan tanpa manusia, dunia tidak berkembang.
bukti:
ni yang belum jadiSelama ini kontainer dikenal sebagai tempat menyimpan dan mengirim barang ekspor-impor. Digunakan bertahun-tahun setelah karatan dan rusak, dibuang dan dijadikan besi bekas. Besi bekas itu akan menumpuk, bertambah banyak dan akan menjadi polusi yang mengotori pandangan lingkungan, juga halaman.
Namun oleh seorang manusia dengan nama Sunarto, arek Suroboyo, Jawa Timur, kontainer bekas ini berhasil diubahnya menjadi kantor yang tampak elegan. Ia membuat kantor container ini di bengkelnya yang berada di TanjungPerak, Surabaya.
ide pembuatan:
Bermula ketika Sunarto bekerja sebagai anggota Brimob di Papua pada 1980. Ia sempat melihat kontainer bekas yang dijadikan kantor. Hal ini membuat Sunarto tertarik untuk membuat container office itu sendiri. Oleh karena itu, sepulangnya ke Surabaya, ia mengembangkan ide itu, dan terciptalah container office atau box office yang terbuat dari container.
Pembuatan office kontainer ini didesain sendiri oleh Sunarto. Selanjutnya anak buahnya akan mengerjakan sesuai dengan desain yang dibuatnya. Sebuah container office dijual dengan harga 40 hingga 80 juta rupiah lengkap dengan isinya. Tidak hanya murah,container office ini bisa mempermudah perusahaan karena bisa dipindah-pindah.
Ini dia InteriornyaPanas?
Ow ow ow, jangan salah, sebuah office container telah dilengkapi dengan Air Conditioner, selain itu terdapat WC dan ruang yang lumayan luas untuk sebuah kantor.
Ini menjadi bukti bahwa harta terbesar Indonesia adalah manusia dan pikirannya.
Seperti yang Bajang Bali Crew pikirkan orang Indonesia memiliki pikiran dan ide yang brilian hanya saja perlu stimulus agar mereka mau mengembangkannya.
Oleh karena itu Bajang Bali Crew bangga pada bangsa Indonesia dan ide-idenya.
Readmore »» Box Office Indonesia
Pertanyaan yang sama yang kerap kali Bajang Bali Crew ajukan pada setiap umat manusia yang lewat. 30% berpendapat Indonesia tidak punya harta, 20% berpendapat sawah dan ladang, 39% berpendapat Sumber Daya Alam, dan sisanya berpendapat uang. Namun bagi Bajang Bali harta yang paaaaling berharga adalah manusia dan pikirannya. Dengan pikiran, manusia melahirkan kreasi, dengan pikiran manusia melahirkan alat dan benda, dengan fisiknya manusia bisa mengolah alam. Sedangkan tanpa manusia, dunia tidak berkembang.
bukti:
ni yang belum jadiSelama ini kontainer dikenal sebagai tempat menyimpan dan mengirim barang ekspor-impor. Digunakan bertahun-tahun setelah karatan dan rusak, dibuang dan dijadikan besi bekas. Besi bekas itu akan menumpuk, bertambah banyak dan akan menjadi polusi yang mengotori pandangan lingkungan, juga halaman.
Namun oleh seorang manusia dengan nama Sunarto, arek Suroboyo, Jawa Timur, kontainer bekas ini berhasil diubahnya menjadi kantor yang tampak elegan. Ia membuat kantor container ini di bengkelnya yang berada di TanjungPerak, Surabaya.
ide pembuatan:
Bermula ketika Sunarto bekerja sebagai anggota Brimob di Papua pada 1980. Ia sempat melihat kontainer bekas yang dijadikan kantor. Hal ini membuat Sunarto tertarik untuk membuat container office itu sendiri. Oleh karena itu, sepulangnya ke Surabaya, ia mengembangkan ide itu, dan terciptalah container office atau box office yang terbuat dari container.
Pembuatan office kontainer ini didesain sendiri oleh Sunarto. Selanjutnya anak buahnya akan mengerjakan sesuai dengan desain yang dibuatnya. Sebuah container office dijual dengan harga 40 hingga 80 juta rupiah lengkap dengan isinya. Tidak hanya murah,container office ini bisa mempermudah perusahaan karena bisa dipindah-pindah.
Ini dia InteriornyaPanas?
Ow ow ow, jangan salah, sebuah office container telah dilengkapi dengan Air Conditioner, selain itu terdapat WC dan ruang yang lumayan luas untuk sebuah kantor.
Ini menjadi bukti bahwa harta terbesar Indonesia adalah manusia dan pikirannya.
Seperti yang Bajang Bali Crew pikirkan orang Indonesia memiliki pikiran dan ide yang brilian hanya saja perlu stimulus agar mereka mau mengembangkannya.
Oleh karena itu Bajang Bali Crew bangga pada bangsa Indonesia dan ide-idenya.
Label:
Arsitektur,
Hari penting,
KFC,
Kompas,
Kompetisi,
Kompetisi Kompas MuDA - KFC,
Muda,
Seni
|
1 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)